Sabtu, 07 Mei 2011

Mengapa Tidak Ada Standar Bangunan Anti-tornado?

Mengapa Tidak Ada Standar Bangunan Anti-tornado?
National Oceanic and Atmospheric Administration
 
Tornado yang menerjang kawasan selatan Amerika beberapa waktu lalu telah menewaskan lebih dari 300 orang. Sementara rata-rata korban jiwa akibat tornado setiap tahunnya mencapai 80 orang. Meski begitu, tak ada standar bangunan anti-tornado layaknya standar bangunan anti-gempa di daerah rawan gempa.

Menurut Tim Reinhold, wakil presiden senior untuk penelitian dan kepala insinyur di Institute for Business and Home Safety, Tampa, Florida, hal tersebut berkaitan dengan selang waktu di antara dua kejadian bencana alam. Meski setiap tahun terjadi tornado besar, kemungkinannya untuk muncul di tempat yang sama sangat kecil.

"Di sebagian wilayah California, gempa bumi terjadi puluhan hingga ratusan tahun. Dampaknya dirasakan pada daerah yang sangat luas dengan dampak kerusakan properti yang luar biasa," kata Reinhold. Namun tornado yang menerjang daerah tertentu, lanjutnya, hanya mungkin kembali dalam periode ribuan tahun.

Karena dalam kejadian tornado wilayah terdampaknya relatif lebih kecil dibandingkan gempa bumi, kemungkinan sebuah bangunan dihantam puting beliung raksasa ini adalah 1:5.000 per tahun. Selain itu, kemungkinan terjadinya tornado berskala F4 atau F5 (level tertinggi pada skala Fujita), juga lebih rendah. Sehingga pembangunan rumah dengan standar anti-tornado akan memakan biaya yang sangat besar. "Bisa-bisa kita tinggal dalam benteng beton (jika harus membangun rumah dengan standar anti-gempa)," ujar Reinhold. (Sumber: LiveScience)